فَقَالُوا رَبَّنَا بَاعِدْ بَيْنَ أَسْفَارِنَا وَظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ فَجَعَلْنَاهُمْ أَحَادِيثَ وَمَزَّقْنَاهُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ (19)
(Mereka berkata, "Ya Rabb kami! Jauhkanlah) menurut suatu qiraat huruf 'Ain-nya di-tasydid-kan (jarak perjalanan kami") ke negeri Syam, maksudnya jadikanlah tempat-tempat yang dilalui itu menjadi padang sahara, supaya jarak perjalanan itu dianggap sangat jauh bagi orang-orang yang miskin, yaitu karena membutuhkan bekal-bekal yang banyak dan persediaan air yang cukup. Maka mereka mengingkari nikmat tersebut (dan mereka menganiaya diri mereka sendiri) dengan melakukan kekafiran (maka Kami jadikan mereka buah mulut) bagi orang-orang yang sesudah mereka dalam hal itu (dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya) Kami cerai-beraikan mereka dari negeri tempat tinggal mereka. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) pada yang telah disebutkan itu (benar-benar terdapat tanda-tanda) yakni pelajaran (bagi setiap orang yang sabar) menahan diri dari perbuatan-perbuatan maksiat (lagi bersyukur) atas nikmat-nikmat-Nya.