أَفَمَن زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا ۖ فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي مَن يَشَاءُ ۖ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (8)
Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Jahal dan orang-orang sepertinya. (Maka apakah orang yang dihiasi pekerjaannya yang buruk) karena setan telah menyulapnya (lalu ia menganggapnya baik?) lafal Man adalah Mubtada, sedangkan Khabarnya ialah, sebagaimana orang yang mendapat petunjuk dari Allah. Tentu saja tidak sama. Khabar ini disimpulkan dari ayat selanjutnya, yaitu, (Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa sebab ulah mereka itu) yaitu atas orang-orang yang menganggap baik perbuatannya yang buruk itu (karena kesedihan) yaitu kamu merasa sedih karena mereka tidak mau beriman (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat) kelak Dia akan membalasnya kepada mereka.