مَا كَانَ لِلَّهِ أَن يَتَّخِذَ مِن وَلَدٍ ۖ سُبْحَانَهُ ۚ إِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ (35)
(Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia) dari hal tersebut. (Apabila Dia telah menetapkan sesuatu) yakni, Dia berkehendak untuk menciptakannya (maka Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah" maka jadilah dia) kalau dibaca Rafa' yaitu Yakuunu berarti ada lafal Huwa atau dia yang diperkirakan keberadaannya, kalau dibaca Nashab yaitu berarti dengan memperkirakan lafal An sebelumnya. Oleh sebab itu maka Nabi Isa diciptakan tanpa ayah.