أُولَٰئِكَ لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِّن سُندُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُّتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ ۚ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا (31)
(Mereka itulah orang-orang yang bagi mereka surga Adn) sebagai tempat tinggal mereka (mengalir sungai-sungai di bawahnya. Dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang) menurut suatu pendapat disebutkan, bahwa huruf Min di sini adalah Zaidah dan menurut pendapat yang lain dikatakan pula bahwa itu mengandung makna Tab'idh atau sebagian. Lafal Asaawira adalah bentuk jamak dari lafal Aswiratun yang wazannya sama dengan lafal Ahmiratun, dan lafal Aswiratun ini pun adalah bentuk jamak dari kata tunggal Siwaarun (emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutra halus) sutra yang paling halus (dan sutra tebal) sutra yang paling tebal. Di dalam surah Ar-Rahman disebutkan, "Yang sebelah dalamnya dari sutra yang tebal." (Q.S. Ar-Rahman 54). (Sedangkan mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan) lafal Araaiki adalah bentuk jamak dari kata Ariikah, yaitu pelaminan yang dihiasi dengan berbagai macam pakaian dan kelambu buat pengantin. (Itulah sebaik-baik pahala) yaitu surga (dan tempat istirahat yang paling indah).